SUMENEP - Kapal kargo MV. Bahtera Mega yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, tenggelam di perairan Keramaian, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, pada Selasa (10/12/2024) sekitar pukul 01.10 WIB.
Menurut keterangan tertulis dari Kapolres Sumenep melalui Kasi Humas AKP Widiarti pada Rabu (11/12/2024) mengatakan bahwa peristiwa ini dilaporkan oleh Kantor UPP Kelas III Masalembu Wilker Keramaian. Posisi kapal tenggelam berada di titik koordinat 5° 15' 3.0'' S dan 114° 51' 5.4'' E.
Kronologi Kejadian, Kapal yang dioperasikan oleh PT Mega Laju Sukses itu dilaporkan tenggelam setelah keberangkatannya dari Surabaya. Petugas Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Masalembu menerima laporan dari pihak keagenan PT Surya Pertama Timur, dan segera berkoordinasi lintas sektoral untuk mengevakuasi kru kapal.
Sebanyak 20 dari total 21 awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal TB. Osana 99 dan dibawa ke Pulau Keramaian untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nahkoda kapal, Tri Hernanto, Kelahiran Jakarta, 13 - 04 - 1973, Warga Jl. Ngesrep Timur III/23 RT/RW.008/001 Sumurboto Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah masih dinyatakan hilang meskipun diketahui menggunakan jaket pelampung saat kejadian.
Adapun Data Kapal dan Muatan, Nama Kapal: MV. Bahtera Mega, GT: 4.393, Panjang: 107, 18 meter, Lebar: 17, 63 meter, ABK: 21 orang (termasuk nahkoda), Pemilik: PT Mega Laju Sukses dan muatan masih belum diketahui
Tindakan dan Kendala Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Ditpolairud Polda Jatim, Basarnas, TNI AL, dan masyarakat pesisir, telah dikerahkan untuk pencarian nahkoda yang hilang. Namun, lokasi kejadian yang berjarak sekitar 143 mil dari Dermaga Satpolairud Kalianget dan kondisi cuaca dengan ombak setinggi 2, 45 meter menjadi hambatan signifikan dalam upaya evakuasi.
KerugianJ, iwa: 1 orang hilang (Tri Hernanto, 51 tahun, nahkoda kapal), Materiil: Kapal kargo MV. Bahtera Mega tenggelam.
Pihak kepolisian dan SAR terus berupaya melakukan pencarian serta mengevakuasi korban dan barang-barang yang mungkin masih bisa diselamatkan. Masyarakat diimbau untuk memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda keberadaan nahkoda yang hilang. (*)